“
Petualangan Athifa , gadis periang pilihan Allah untuk jadi peserta spesial
kami “
Pagi
itu, seperti agenda rutin tiap bulannya. JAN ( nama tim trainingnya )
mengadakan outbound untuk adik – adik SD khususnya SD kelas 6.
Sudah
menjadi kewajiban bagi kami, TIM JAN untuk mempersiapkan hal – hal yang
diperlukan untuk outbound. Salah satu persiapannya adalah Role Play, dimana
kita mempunyai tugas masing – masing dalam setiap aktivitasnya dan
mempraktekannya kepada teman – teman satu TIM.
Semua
harus dipersiapkan secara maksimal, walapun pada hari berikutnya apa yang kita
harapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Dari 6 orang Tim yang menangani
outbound ini ternyata 3 orangnya ijin tidak bisa ikut karena ada keperluan, dan
dari 7 peserta yang sudah direncanakan ikut, ternyata ada 6 orang yang
mengundurkan diri. Hal ini memang diluar dugaan kami. Semua ini sudah
direncanakan oleh Allah untuk kami.
Dan
inilah petualangan kami bersama gadis sholihah pilihan Allah,
“ Petualangan Athifah
“
Nama
lengkapnya Hasna Athifa. Gadis manis yang sholihah ternyata baru duduk di kelas
5. Athifa menjadi peserta pertama dan terakhir bagi kami.
Dalam
petualangan ini, Athifa mempunyai misi yaitu menemukan “ Harta surga “. Dalam
mencari harta surga, Athifa akan dibantu oleh 3 orang yaitu penunjuk jalan (
Pak Denis ), Pembisik ( saya ), dan sang penjaga ( Mz Didit ).
Seperti
petualangan pada umumnya, Athifa akan melewati beberapa tempat untuk menemukan
harta surga. Pertama Athifa harus melewati hutan, kemudian sungai, menara
surga, kolam ikan, dan yang terakhir adalah rumah Allah ( Mushola )
Sebelum
berangkat ke hutan, Athifa mempunyai tugas untuk mengingat, mencatat dan
menulis segala sesuatu yang mengganggu pikiran. Setelah menulis, Athifa membakar
tulisannya sendiri.
Langkah
kedua, Athifa menuju Hutan, di dalam perjalanan Athifa harus mengambil 3 benda
yang berada di alam, syaratnya tidak boleh dipetik dan tidak boleh di cabut.
Setelah mendapatkan tiga benda alam, Athifa menuju Sungai. ( Menjadi pembisik
bagiku tidak bisa berperan banyak, semuanya dilakukan oleh Athifa sendiri. semangatnya tak kenal batas, obsesinya
membuatnya selalu berusaha menyelesaikan tugasnya )
Pak
Denis sebagai penunjuk jalan sudah menunggu Athifa di sungai. 3 benda yang
sudah diambilnya dari hutan diserahkan kepada Pak Denis. Athifa memberikan
batu, daun hijau, dan daun coklat. Kemudian Pak denis menyuruh Athifa mengambil 1 benda dari ketiga benda
yang di ambil dari hutan. Athifa mengambil daun coklat. Kemudian Pak Denis
bertanya pada Athifa, mengapa Athifa memilih daun coklat ini? Karna beda dengan yang lain, jawab Athifa.
Nah,
Athifa juga seperti itu. Athifa itu unik, beda dengan yang lain. Di Dunia ini
hanya ada 1 Athifa. Walaupun Athifa mempunyai saudara kembar pun, pasti
diantara kalian ada hal yang berbeda. Yang menentukan Athifa masuk surga adalah
Allah.
Karna
Athifa sudah sampai di pos sungai maka Athifa berhak tahu tentang kunci surga
yang pertama yaitu Ilmu. Tentunya ilmu yang bermanfaat. Ilmu dibagi menjadi 2
yaitu ada ilmu dunia dan akhirat. Ilmu dunia seperti Fisika, Matematika, B.
Indonesia, dan lain – lain. Ilmu akhirat seperti Baca Tulis Al – Qur’an,
Ibadah, dan lain sebagainya. Selain mencari ilmu, Athifa juga bisa membagikan
ilmunya, contohnya mengajari adik belajar. Membagi ilmu kita kepada orang lain
termasuk dalam amal yang tidak pernah putus pahalanya.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya
kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a
anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Selanjutnya
Pak Denis memberikan instruksi kepada Athifa untuk melanjutkan perjalanan mendapatkan
kunci surga yang kedua. Sampai di pos kedua Athifa harus menggambar cita – cita
yang ingin dicapainya ketika besar nanti. Setelah menggambar, Athifa harus
menempelkan di atas menara. Untuk sampai di atas menara , Athifa harus melewati
jembatan goyang dan pulang dengan berjalan di atas tali.
Athifa
mempunyai cita – cita sebagai koki. Setelah menggambar, ia bersiap untuk
menempelkan gambarnya tersebut di atas menara. Ku lihat mukanya yang manis,
tampak tak ada rasa takut dalam dirinya. Athifa lewati tantangan berjalan di
atas jembatan dengan rasa optimis dan percaya diri. Kemudian sampailah di atas
menara. Setelah menempelkan gambar, Athifa melewati tantangan high risk yang
terakhir yaitu berjalan di atas tali. Tantangan ini Athifa lewati dengan baik.
Setelah
melewati tantangan di Menara. Pak Denis
berbicara kepada Athifa. Athifa bisa melewati tantangan jembatan goyang dan
berjalan di atas tali karena Athifa yakin Athifa bisa. Athifa percaya diri. Nah,
Athifa yakin bahwa surga itu ada? Yakin, jawab Athifa. Athifa tahu ada surga
dari mana? Dari orang tua, jawab Athifa. Athifa tahu orang yang mengabarkan
adanya surga itu siapa? Orang yang tak pernah berbohong dan berdusta, yaitu
Nabi Muhammad SAW. jadi kunci kedua untuk masuk surga adalah Iman.
Pos kedua
sudah Athifa lewati dengan sangat baik. Kemudia Athifa akan menuju kolam ikan. Untuk
perjalanan menuju ke kolam ikan, Athifa akan diantar menggunakan motor. Sesampainya
di kolam ikan, Athifa mendapat tugas dari Pak denis untuk mencari 3 binatang
yang masih hidup. Selama setengah jam lebih Athifa berusaha mencari – cari binatang
yang bisa ditangkapnya. Ia sudah mendapatkan seekor semut dan seekor belalang
hijau. Sampai waktu berakhir Athifa
hanya mendapatkan 2 ekor binatang saja. Karena Athifa hanya mnedapatkan 2 ekor
binatang maka Athifa hanya mempunyai 2 petunjuk untuk mendapatkan buah peer
yang sudah diletakkan oleh Mz Didit di hutan. Petunjuk yang pertama, buah peer
itu tidak berada di sebelah kanan. Kedua, buah peer itu ada di atas batang
pohon. Setelah mendapat 2 petunjuk ini, Athifa mulai masuk hutan. Mencari –
cari jalan yang bisa dilewati untuk sampai ke jalanan. Di dalam perjalanan,
Athifa juga mencari buah peer yang dengan petunjuk yang sudah diberikan oleh
Pak Denis. Setetlah berputar – putar dalam hutan, Athifa tidak menemukan buah
peer tersebut, kemudian ia mengakhiri pencariannya.
Pak
Denis sudah menunggu Athifa. Karna Athifa tidak menemukan buah peer nya, maka
Pak denis memberikan buah peer yang berada dalam tasnya. Tugas Athifa
selanjutnya adalah mencari 1 orang yang Athifa tidak kenal untuk diberikan buah
peer ini kepadanya. Setelah diberikan Athifa meminta orang tersebut untuk menulis
doa untuk Athifa dan minta tandatangannya.
Di dalam
perjalan menuju rumah Allah, Athifa bertemu dengan seorang ibu – ibu yang
sedang mengambil jemurannya. Kemudian Athifa menyampaikan niat nya kepada ibu
tersebut. Bu Maryati menerima Athifa dengan baik.
Athifa
menuju Rumah Allah ( Mushola ). Di rumah Allah, Athifa bisa beristirahat. Ia melaksanakan
sholat dan makan bersama para . Setelah selesai sholat dan makan. Pak Denis
menyampaikan kunci surga yang ketiga kepada Athifa yaitu Amal. Amal yang Athifa
lakukan kepada ibu Maryati tadi.
Dan kunci
surga yang terakhir adalah Ikhlas.
Untuk
tugas terakhir, Athifa harus menulis surat yang ditunjukan untuk orang tua
Athifa.
Catatan
perjalananku mendamping Athifa :
Ku tak
banyak perperan dalam petualangan Athifa. Ia gadis yang percaya diri, periang,
baik, dan pintar. Awalnya ku rasakan dari raut wajahnya, ia kecewa menjadi satu
– satu nya peserta dalam outbound ini. Namun pada akhirnya ia bisa melewati
tantangan yang diberikan oleh Pak denis. Ia menikmati sekali setiap tantangan. Ia
jalankan setiap tantangan dengan hasil yang baik. Tak pernah sedikitpun terucap
kata lelah dalam dirinya. Dalam lubuk hati yang paling dalam, ku kagum dengan
gadis ini. Ia menjadi peserta spesial kami. Ku banyak belajar dari Athifa. Belajar
tentang optimis, percaya diri, pantang menyerah, tidak mudah mengeluh, dan
selalu memberikan hasil yang terbaik.
“
bila harapan indahmu tidak menjadi kenyataan, maka hadapilah apapun
kenyataanmu, ikuti alurNya, ikuti kehendakNya. Suatu ketika apa yang menjadi
kenyataanmu sekarang adalah jalan yang terbaik dari Allah untuk membuatmu
semakin baik dan dewasa. “
Trimakasih
ya Allah, trimakasih Athifa sudah menjadi peserta spesial outbound ini. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar