Kamis, 06 Juni 2013

#bersambung : Belajar dari pasar







Bismillah, :)


Pada hakekatnya setiap aktivitas yang kita jalani mempunyai hikmah buat diri sendiri, namun ada kalanya juga manusia itu tidak sadar dengan hikmah itu. Ku bersyukur Allah masih memberikan hikmah itu kepadaku.

kemarin pagi, karna pusing mikir tugas yang belum kelar dan lain sebagainya akhirnya ku putuskan untuk belajar memasak. Ketika belajar maka di dalamnya ada proses, dalam proses itulah kita menemui hikmah untuk menjadi lebih baik lagi. Pada dasarnya juga proses yang baik akan membawa kepada perubahan yang baik pula.

hari ini saya belajar tentang :
1. Niat yang benar dan baik

عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لإِمْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٌ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ)).

Dari Umar bin al Khaththab, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan itu dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang bergantung dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang ingin ia perolehnya, atau untuk wanita yang ingin ia nikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang berhijrah kepadanya.”

Sebelum memasak, bagi pemasak pemula pasti dia akan melihat buku resep dan mencatat bahan yang ingin di belinya, ketika sudah mencatat maka ia akan membeli bahan tersebut dan tidak akan membeli bahan lain yang tidak dibutuhkan. Maka niatkan dulu aktifitas yang kita jalani, fokus terhadapnya, sangat perlu untuk mencatat apa yang ingin kita beli.

Seperti hal nya mencari ilmu. kita harus punya niat terlebih dahulu. Niat yang baik dan benar supaya pada prosesnya nanti kita akan fokus untuk belajar. Selanjutnya, mengikat ilmu dengan menulis, itu akan membantu kita bila ingin mengulangnya kembali.

2. Berdoa
Seperti yang dianjarkan oleh Rosulullah, ketika beliau masuk pasar beliau membaca doa terlebih dahulu. 

Doa Masuk Pasar
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii, Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli Syai-in Qadiir
Artinya: Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Bila belum hafal, ucaplah bismillah. Kenapa kita harus membaca doa ketika masuk pasar? Karena pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkannya bendera kebesarannya. Hal ini seperti hadist di bawah ini :

Dari Salman, ia berkata:
لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ
 “Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (HR. Muslim).
Dengan berdoa, insya Allah kita akan dijaga oleh Allah dari praktek jual beli yang dilarang agama, dari sifat pemborosan, dari pandangan yang tidak baik, dan lain sebagainya.

Seperti hal nya mencari ilmu, kita harus diwajibkan untuk berdoa sebelum belajar. Dengan doa, maka Allah akan memudahkan kita untuk menangkap ilmu dan memberikan keberkahan di dalamnya.

3. Jangan malu untuk bertanya
Bagi orang yang pertama kali masuk pasar, ia akan merasa asing ( tak biasa ) karena pasar merupakan lingkungan baru baginya. Perlu penyesuaian diri. Pertama masuk grogi sih iya, tapi tak apalah namanya juga baru pertama dan baru belajar, lama – lama juga akan terbiasa. Tak punya pengalaman untuk tawar – menawar harga barang yang ingin dibelinya. Tak punya pengalaman tahu harga barang yang ingin dibelinya. Maka dari itu, bertanyalah. Ya, bertanya kepada penjual langsung, tak usah malu, karna kita belajar. Lebih baik berani bertanya dari pada menyesal setelah membeli.

Seperti halnya kita mencari ilmu. Jangan malu bertanya kepada guru bila ada ilmu yang belum kita paham. Semakin banyak kita bertanya samakin banyak kita tahu tentang ilmu itu.

QS. Al-Mujaadilah (Al-Mujadilah) [58] : ayat 11
 [58:11] Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
 
4. Sabar
Pembeli itu harus sabar. Sabar ketika ada pembeli lain yang sedang membeli. Lebih tepatnya sabar untuk mengantri mendapatkan barang yang ingin dibeli. Bila ada 2 tempat menjual barang yang sama, namun kita telah memilih satu tempat ternyata tempat itu penuh dengan pembeli maka janganlah untuk berpindah ke tempat yang lain. Belajarlah untuk bersabar, meski berat tapi berlatihlah. Pada saatnya nanti kesabaran itu akan memberikan hasil yang memuaskan.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)


Ketika mencari ilmu, kita harus bersabar. Terkadang kita dapati guru atau dosen yang ketika mengajar beliau menyampaikan dengan bahasa yang kurang kita pahami. Gaya penyampaiannya kurang kita sukai dan lain sebagainya. Maka bersabaralah dengan itu. Bersabar dengan memaksa diri untuk memperhatikan guru / dosen dengan baik.

5. Butuh biaya yang tidak sedikit
Tadi pagi harus mengeluarkan uang yang bagi saya lumayan banyak. Bila untuk keseharian, bisa digunakan untuk 11 kali makan mie ayam deket rumah. Tapi tak apalah untuk pertama kalinya. Memang butuh perjuangan untuk mendapat sesuatu yang berharga. Butuh tenaga dan biaya.

Mencari ilmu juga seperti itu, butuh biaya. Untuk SPP, membeli buku, membeli alat tulis dan lain sebagainya. Orang yang berilmu, mempunyai keuatamaan dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu. ( searching aja : keutamaan orang yang berilmu menurut Al – Qur’an, banyak banget ini )

6.  Mengulang kembali
Ketika semua barang yang kita butuhkan sudah dibeli maka lihatlah kembali catatan barang kebutuhan. Hal ini bertujuan supaya tidak ada barang yang tertinggal atau lupa untuk membelinya.
Mencari ilmu juga begitu, mengulangnya kembali. Dengan melihat catatan yang sudah ditulis, itu akan mempermudah memanggil kembali ingatan kita tentang ilmu.

7. Ikhlas
Ketika sudah mendapatkan barang yang dibutuhkan, selanjutnya adalah ikhlas. Sulit memang, tapi berusahalah. Ikhlas sudah melakukan aktifitas ini. Ikhlas sudah berlelah lelah untuk ke pasar, ikhlas dengan uang yang sudah ditukar menjadi barang, ikhlas dengan apapun yang sudah dilakukan.

Mencari ilmu juga harus ikhlas. Ikhlas dengan biaya, waktu dan tenaga. Dengan apapun yang sudah dikeluarkan untuk mencari ilmu.

Semoga dapat memberikan manfaat. :)

Referensi :
Al – Quran dan Al Hadist

2 komentar: