Bismillah, :)
Pada
hakekatnya setiap aktivitas yang kita jalani mempunyai hikmah buat diri sendiri,
namun ada kalanya juga manusia itu tidak sadar dengan hikmah itu. Ku bersyukur
Allah masih memberikan hikmah itu kepadaku.
kemarin pagi, karna pusing mikir tugas yang belum kelar dan lain sebagainya
akhirnya ku putuskan untuk belajar memasak. Ketika belajar maka di dalamnya ada
proses, dalam proses itulah kita menemui hikmah untuk menjadi lebih baik lagi.
Pada dasarnya juga proses yang baik akan membawa kepada perubahan yang baik
pula.
hari ini saya belajar tentang :
1.
Niat yang benar dan baik
عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
(( إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ، وَإِنَّمَا لإِمْرِئٍ مَا
نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى
اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ
امْرَأَةٌ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ)).
Dari Umar bin al
Khaththab, beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan itu dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang bergantung
dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya, hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya
untuk dunia yang ingin ia perolehnya, atau untuk wanita yang ingin ia
nikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang berhijrah kepadanya.”
Sebelum
memasak, bagi pemasak pemula pasti dia akan melihat buku resep dan mencatat
bahan yang ingin di belinya, ketika sudah mencatat maka ia akan membeli bahan
tersebut dan tidak akan membeli bahan lain yang tidak dibutuhkan. Maka niatkan
dulu aktifitas yang kita jalani, fokus terhadapnya, sangat perlu untuk mencatat
apa yang ingin kita beli.
Seperti
hal nya mencari ilmu. kita harus punya niat terlebih dahulu. Niat yang baik dan
benar supaya pada prosesnya nanti kita akan fokus untuk belajar. Selanjutnya,
mengikat ilmu dengan menulis, itu akan membantu kita bila ingin mengulangnya
kembali.
2.
Berdoa
Seperti
yang dianjarkan oleh Rosulullah, ketika beliau masuk pasar beliau membaca doa
terlebih dahulu.
Doa Masuk
Pasar
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ
حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa Ilaaha
Illallaahu wahdahu Laa Syariikalahu, Lahul Mulku Walahul Hamdu, Yuhyii,
Wayumiitu, Wahuwa Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, Wahuwa ‘alaa Kulli
Syai-in Qadiir
Artinya: Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah
Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Bila belum hafal,
ucaplah bismillah. Kenapa kita harus membaca doa ketika masuk pasar? Karena
pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkannya bendera
kebesarannya. Hal ini seperti hadist di bawah ini :
Dari Salman, ia
berkata:
لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ
أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ
الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ
“Jika
engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir
keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah
ia menancapkan benderanya.” (HR. Muslim).
Dengan berdoa, insya
Allah kita akan dijaga oleh Allah dari praktek jual beli yang dilarang agama,
dari sifat pemborosan, dari pandangan yang tidak baik, dan lain sebagainya.
Seperti hal nya
mencari ilmu, kita harus diwajibkan untuk berdoa sebelum belajar. Dengan doa,
maka Allah akan memudahkan kita untuk menangkap ilmu dan memberikan keberkahan
di dalamnya.
3. Jangan malu untuk
bertanya
Bagi orang yang
pertama kali masuk pasar, ia akan merasa asing ( tak biasa ) karena pasar
merupakan lingkungan baru baginya. Perlu penyesuaian diri. Pertama masuk grogi
sih iya, tapi tak apalah namanya juga baru pertama dan baru belajar, lama –
lama juga akan terbiasa. Tak punya pengalaman untuk tawar – menawar harga
barang yang ingin dibelinya. Tak punya pengalaman tahu harga barang yang ingin
dibelinya. Maka dari itu, bertanyalah. Ya, bertanya kepada penjual langsung,
tak usah malu, karna kita belajar. Lebih baik berani bertanya dari pada
menyesal setelah membeli.
Seperti halnya kita
mencari ilmu. Jangan malu bertanya kepada guru bila ada ilmu yang belum kita
paham. Semakin banyak kita bertanya samakin banyak kita tahu tentang ilmu itu.
QS. Al-Mujaadilah
(Al-Mujadilah) [58] : ayat 11
[58:11]
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Sabar
Pembeli itu harus
sabar. Sabar ketika ada pembeli lain yang sedang membeli. Lebih tepatnya sabar
untuk mengantri mendapatkan barang yang ingin dibeli. Bila ada 2 tempat menjual
barang yang sama, namun kita telah memilih satu tempat ternyata tempat itu
penuh dengan pembeli maka janganlah untuk berpindah ke tempat yang lain. Belajarlah
untuk bersabar, meski berat tapi berlatihlah. Pada saatnya nanti kesabaran itu
akan memberikan hasil yang memuaskan.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ
أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar:10)
Ketika mencari ilmu, kita harus bersabar. Terkadang kita dapati guru atau dosen
yang ketika mengajar beliau menyampaikan dengan bahasa yang kurang kita pahami.
Gaya penyampaiannya kurang kita sukai dan lain sebagainya. Maka bersabaralah
dengan itu. Bersabar dengan memaksa diri untuk memperhatikan guru / dosen
dengan baik.
5. Butuh biaya yang
tidak sedikit
Tadi pagi harus
mengeluarkan uang yang bagi saya lumayan banyak. Bila untuk keseharian, bisa
digunakan untuk 11 kali makan mie ayam deket rumah. Tapi tak apalah untuk pertama
kalinya. Memang butuh perjuangan untuk mendapat sesuatu yang berharga. Butuh
tenaga dan biaya.
Mencari ilmu juga
seperti itu, butuh biaya. Untuk SPP, membeli buku, membeli alat tulis dan lain
sebagainya. Orang yang berilmu, mempunyai keuatamaan dibandingkan dengan orang
yang tidak berilmu. ( searching aja : keutamaan orang yang berilmu menurut Al –
Qur’an, banyak banget ini )
6. Mengulang kembali
Ketika semua barang
yang kita butuhkan sudah dibeli maka lihatlah kembali catatan barang kebutuhan.
Hal ini bertujuan supaya tidak ada barang yang tertinggal atau lupa untuk
membelinya.
Mencari ilmu juga begitu, mengulangnya kembali. Dengan melihat catatan yang
sudah ditulis, itu akan mempermudah memanggil kembali ingatan kita tentang
ilmu.
7. Ikhlas
Ketika sudah
mendapatkan barang yang dibutuhkan, selanjutnya adalah ikhlas. Sulit memang,
tapi berusahalah. Ikhlas sudah melakukan aktifitas ini. Ikhlas sudah berlelah
lelah untuk ke pasar, ikhlas dengan uang yang sudah ditukar menjadi barang,
ikhlas dengan apapun yang sudah dilakukan.
Mencari ilmu juga
harus ikhlas. Ikhlas dengan biaya, waktu dan tenaga. Dengan apapun yang sudah
dikeluarkan untuk mencari ilmu.
Semoga dapat memberikan manfaat. :)
Referensi :
Al – Quran dan Al
Hadist